Malam ini tanpa dihasut gerimis tibatiba aku berhujan di tengah hujan. kau tau itu han, bahkan aku merasa kau acuh padahal sadarku sedari tadi ada intip-mu di bawah rintik itu
baru kali ini aku berbicara tentangmu han, dari kemarin kala aku selalu menuntutmu setia tanpa aku mengingatmu, gugatku di bawah rasa sakit selalu kau timpali dengan canda. Belaian
Ketika aku mendua, kau marah dan membuat seolah-olah hidupku berantakan, aku tau itu trik mu untuk memaksaku kembali. Tapi kau malah bilang itulah romantisme dari mu han..
dua musim lalu aku mengira kau yang berselingkuh, karna aku tak menemukan mu dalam setiap kata hadir. Ternyata saat itulah jarak terdekat antara ku dan mu. Saking dekatnya hingga ku kira kau pergi. Padahal aku dalam dekap mu han
han, maafkan aku yang selalu meronta dalam ketulusan mu.
seringkali aku merindukan mu, kau pasti tau itu. Jalan kembali padamu berkabut, dan aku tak punya mantel tepat untuk bepergian menyusuri jalan itu han
aku ingin mengembalikan diriku padamu, han. Semakin lama, semakin diri ini banyak maunya. Dan hanya kau yang mampu menahan setiap rengekan
han, bolehkah aku kembali ?
maukah kau menangkapku lalu kembali mengakuiku sebagai kekasih mu ?
''Iya.. Iyaa..'' pasti kau akan berucap itu. hanya kau yang selalu setia dalam setia. Menservisku dengan segala kemurahan mu.
ya, aku ingat. Kebaikan hatimu amat kurasa ketika kubaca..... Ah kau masih ingat suratmu yang paling kusuka adalah Ar-Rahman. ayo murah hatilah padaku, han..
Beri aku diskon lebih
untuk berlama-lama denganmu,
Tuhan . .
'' All i wanna do is find a way back into love... ''
(aku yang merindukan mu)
baru kali ini aku berbicara tentangmu han, dari kemarin kala aku selalu menuntutmu setia tanpa aku mengingatmu, gugatku di bawah rasa sakit selalu kau timpali dengan canda. Belaian
Ketika aku mendua, kau marah dan membuat seolah-olah hidupku berantakan, aku tau itu trik mu untuk memaksaku kembali. Tapi kau malah bilang itulah romantisme dari mu han..
dua musim lalu aku mengira kau yang berselingkuh, karna aku tak menemukan mu dalam setiap kata hadir. Ternyata saat itulah jarak terdekat antara ku dan mu. Saking dekatnya hingga ku kira kau pergi. Padahal aku dalam dekap mu han
han, maafkan aku yang selalu meronta dalam ketulusan mu.
seringkali aku merindukan mu, kau pasti tau itu. Jalan kembali padamu berkabut, dan aku tak punya mantel tepat untuk bepergian menyusuri jalan itu han
aku ingin mengembalikan diriku padamu, han. Semakin lama, semakin diri ini banyak maunya. Dan hanya kau yang mampu menahan setiap rengekan
han, bolehkah aku kembali ?
maukah kau menangkapku lalu kembali mengakuiku sebagai kekasih mu ?
''Iya.. Iyaa..'' pasti kau akan berucap itu. hanya kau yang selalu setia dalam setia. Menservisku dengan segala kemurahan mu.
ya, aku ingat. Kebaikan hatimu amat kurasa ketika kubaca..... Ah kau masih ingat suratmu yang paling kusuka adalah Ar-Rahman. ayo murah hatilah padaku, han..
Beri aku diskon lebih
untuk berlama-lama denganmu,
Tuhan . .
'' All i wanna do is find a way back into love... ''
(aku yang merindukan mu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar